Jakarta 13/04/24 Teropong hukum Nusantara
Hubungan Iran dengan Israel memanas dalam dua pekan terakhir.
Pemicunya adalah serangan brutal Israel ke gedung diplomatik Iran di Suriah yang menewaskan 7 petinggi militer Iran, 1 April 2024 lalu.Serangan Israel ke gedung diplomatik Iran itu mendapat kecaman dari banyak negara.
Sebab, gedung diplomatik merupakan perlambang kedaulatan suatu negara.
Pemerintah Iran mengecam tindakan ceroboh Israel itu, sekaligus memberi ancaman akan ada pembalasan yang setimpal.
Ancaman serius Iran tersebut membuat warga Israel was-was. Sekolah diliburkan untuk berjaga-jaga.
Sebab, Iran memiliki persenjataan yang dapat langsung menjangkau kota-kota di Israel.
Militer Israel kini siaga penuh dan terus memperkuat pertahanan udara.
Tapi, bukan hanya warga Israel yang waspada dan was-was.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menjadi “pelindung” utama Israel juga sangat khawatir.
Sebab, ancaman Iran sangat nyata dan bisa membuat Israel menghadapi bencana besar.
Untuk meredam amarah Iran, pemerintah Amerika Serikat meminta bantuan China.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dikabarkan meminta Beijing menggunakan pengaruhnya untuk mencegah Iran menyerang Israel
Antony Blinken menyampaikan permintaan itu dalam pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi pada Jumat (12/4/2024)
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengatakan, Menlu Wang menyatakan kecaman keras terhadap serangan Israel itu.
Menurut Menlu China, keamanan lembaga-lembaga diplomatik di suatu negara harus dihormati.
“China akan terus memainkan peran konstruktif dalam penyelesaian masalah Timur Tengah dan berkontribusi untuk mendinginkan situasi,” kata Mao Ning, (Eka purnama/AFP)