Pertemuan Ketiga Bahas Polemik RS Viola Masih Buntu, Warga Babelan Kecewa: “Ada Apa dengan Pihak Rumah Sakit?”

TEROPONG HUKUM NUSANTARA ( THN ) BEKASI – Polemik pembangunan RS Viola di Jalan Raya Pondok Ungu Permai, Sektor 5, Blok A1, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, kembali memanas. Pertemuan ketiga yang digelar pada Rabu (27/8/2025) untuk membahas protes warga terkait dugaan ketidakterbukaan pihak rumah sakit, berakhir tanpa hasil.

Pertemuan yang difasilitasi Kelurahan Bahagia ini menghadirkan pengurus RW 024, para ketua RT, dan perwakilan manajemen RS Viola. Namun, warga yang sebelumnya melayangkan protes keras tetap belum mendapatkan jawaban memuaskan.

“Hari ini belum ada kepastian apa pun dari pihak rumah sakit karena yang berwenang memberikan keterangan—yaitu tim legal mereka—tidak hadir. Kami jadwalkan ulang pertemuan pada 3 September mendatang,” ujar Khoirul Anwar, Lurah Bahagia, usai rapat.

Protes warga RW 024 ini bukan tanpa alasan. Mereka menilai pembangunan RS Viola yang sebelumnya adalah Klinik Sayang Bunda, dilakukan tanpa sosialisasi yang jelas. Warga juga menuding adanya sejumlah kejanggalan, mulai dari dugaan pembuangan limbah ke saluran pemukiman, tidak tersedianya lahan parkir memadai, hingga penjebolan tembok untuk akses belakang.

Sebagai bentuk penolakan, warga memasang spanduk protes di sekitar lokasi. “Ini bukan hanya soal miskomunikasi, tapi soal tanggung jawab dan keterbukaan,” keluh ketua RW usai rapat.

Sementara itu, perwakilan RS Viola melalui Humas, Dino, mengklaim tidak ada tuntutan warga selain soal akses pintu belakang. “Ini hanya miskomunikasi. Soal lahan parkir, perizinan, dan akses lainnya, nanti dijelaskan oleh tim legal kami,” ucap Dion.

Namun, alasan ketidakhadiran tim legal membuat suasana rapat semakin panas. Banyak pihak menilai ketidakhadiran tersebut mencerminkan kurangnya keseriusan manajemen RS Viola dalam menyelesaikan masalah.

Dengan belum adanya titik terang setelah tiga kali pertemuan, warga pun bertanya-tanya, ada apa dengan pihak RS Viola? Apakah mereka sengaja mengulur waktu atau memang tidak siap menjawab dugaan-dugaan yang beredar?

Rapat lanjutan dijadwalkan pada Rabu, 3 September 2025. Warga menegaskan, jika tidak ada penyelesaian, protes akan berlanjut dengan langkah yang lebih tegas.

( Vance sitompul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *